Sunday 8 November 2015

Jawaban yang Kau Inginkan

Di hidup ini ada banyak yang tidak dimengerti olehmu. Pertanyaan-pertanyaan kehidupan pribadimu yang kau ingin dapatkan penjelasannya. Keheranan kepada kehidupan orang lain, yang ingin sekali kau temui jawabannya. Banyak sekali. Banyak sekali penjelasan yang ingin kau dapatkan. Sayangnya, tak semua penjelasan yang kamu inginkan itu dapat diperoleh. Sebagian penjelasan yang kau inginkan, kau mendapatkannya, tapi tak memuaskan. Sebagiannya lagi hanya menjadi tanda tanya yang mengambang di udara.

Pernahkah menjadi seorang yang menjelaskan, tapi orang tak puas dengan penjelasanmu?
Pernahkah menjadi seorang yang mendapat penjelasan, tapi kau tak puas dengan penjelasannya?
Pernahkah menjadi seorang yang berharap dijelaskan karena tanda tanyamu besar terhadapnya, tapi dia hanya diam dan tak menjawab?
Pernahkah menjadi seorang yang yakin betul dengan sebuah keyakinan, tapi orang lain tak dapat menerima keyakinanmu?
Pernahkah?

Maka kau akan dapati, bahwa tak setiap penjelasan dapat tersampaikan dengan baik. Tak setiap penjelasan dapat terungkap dengan lisan. Ada orang-orang yang memilih diam, untuk menghindari kesalahpahaman. Ada orang-orang yang memilih menyilakan orang lain bersangka buruk kepadanya, bukan karena benar apa yang disangkakan, melainkan memilih bahasa pendamai; diam. 

Tak selamanya kau memperoleh penjelasan yang kau inginkan, 
Tak selamanya kau memperoleh kepuasan terhadap penjelasan yang ada,
Tak selamanya kau dapat menjelaskan lalu diterima,
Tak selamanya penjelasan yang kau terima dapat memuaskan,
Karena itulah BERSANGKA BAIK diajarkan.

Bersangka baik terhadap pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang tak bertemu dengan jawaban. Bahwa semua itu bukan untuk ditanyakan, melainkan untuk dihadapi dan dijalani.

Bersangka baik terhadap penjelasan yang kau tak puas dengannya. Mungkin karena terlalu minim pengetahuan kita, sehingga bahasa dan penjelasannya tak dapat kita terima. Kita hanya perlu sedikit membesarkan ukuran topi, bukan malah memperkecil ukuran kepala. 

Bersangka baik terhadap mereka yang tak mampu menjelaskan. Setelah rentetan pertanyaan keherananmu kau lontarkan, tapi dia tetap memilih diam. Mungkin dia memiliki segudang jawabannya, namun begitu pelik untuk disampaikan. Sehingga dia tak menemukan bahasa untuk mengungkapkannya. Bersangka baiklah padanya, dan doakan ia. Semoga Tuhan memudahkan urusannya. Karena seringkali pertanyaan-pertanyaan hanya akan membuat dia semakin tersudut, bukan malah membantu. Berhentilah memuaskan dirimu sendiri dengan terus meneror dirinya dengan pertanyaan. Percayalah, dengan berhenti bertanya kau telah menolongnya. 


Bersangka baiklah. Karena kita takkan selalu menemukan jawaban. Karena kita takkan selalu terpuaskan oleh jawaban. Bersangka baik; melampaui semua bahasa dan bunyi jawaban. Saat kau bersangka baik, saat itu pula kau telah memutuskan untuk ketentraman hati.  


***
Natisa

Bandung, 8 November 2015

No comments :

Post a Comment