Sunday 25 December 2016

Ya Sudahlah .. Sampai Mati


Keingininan kita untuk menggapai sesuatu, sebab menganggap sesuatu tersebut itu amat indah, amat megah jika kita raih. Lalu benak dipenuhi angan yang mengandai. Membayangkan bagaimana diri berada di posisi yang diinginkan. Meraih apa yang diimpikan. Seakan surga dunialah di sana; jika semua yang diinginkan tercapai. Layaknya seorang anak kecil yang dihadiahi baju lebaran oleh ibunya. Jauh hari sebelum hari raya tiba, matanya tidak pernah lepas dari pakaian barunya itu. Membayangkan bagaimana eloknya ia, semua mata memandang padanya, dan ia merasa menjadi anak yang paling bahagia. Oh indahnya bermimpi. 

Nyatanya, sering kali apa yang diimpikan lebih indah daripada ketika menempuhnya. Mengapa? Karena ketika kita memimpikannya, kita tak harus melewati aral rintang, tikungan-tanjakan. Seperti ketika kau melihat pegunungan yang indah dari kejauhan. Indah. Apakah mau menuju ke sana? Siapkah dengan segala kejutannya? Ketika terus menempuh menujunya, terus menghadapi segala rintangannya, tapi seakan tak pernah jua sampai, apa yang akan dilakukan? Aku akan berdendang lagu Ya Sudahlah dari Bondan Prakoso feat Fade2Black ini...
Ketika mimpimu yang begitu indah,
tak pernah terwujud..ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu, 
dan tak pernah sampai..ya sudahlah
Ya sudahlah, nikmati saja perjalanan ini, sambil terus memiliki kekaguman pada apa yang diangankan. Adapun capaian yang tak sesuai target waktu, hey, bukankah kita bisa membuat target yang baru? Atau sekalian saja tak usah lagi membuat target, dan mulailah menikmati perjalanan ini. 

Kawan, langkah kita menuju apa yang diimpikan tetaplah terhitung sebagai usaha. Tengok ke belakang, begitu banyak yang telah kita lakukan dan taklukan. Ego diri, ketakutan yang mencekam, keputuasaan yang datang tiba-tiba; kita telah banyak melalui itu semua. Dan betapa indah kepribadian yang telah terbentuk dari semua tempaan itu. Jika kau lelah memandang ke impian di depan yang seakan tak pernah tercapai, bolehkanlah dirimu menengok ke belakang. Berikan keistimewaan pada dirimu, dengan apresiasi segala capaiannya. Sungguh, betapa berharganya seorang diri yang terus berusaha dan bersabar atas segala ambisi yang ada. 
Apapun yang terjadi, ku kan slalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih..coz everything’s gonna be OKAY

Yak. Kau tak pernah sendiri. Ada 'aku' di dalam aku. Ada AKU pada aku. 
Semua akan baik-baik saja, selama kita berusaha dan miliki keyakinan. Jika pun impian itu tak pernah tercapai, bukankah indah memandang pegunungan itu dari kejauhan? Ikhlaskan diri pada kondisi kini, dengan tak berhenti mengayuh langkah lagi. Barangkali kita tak disampaikan ke sana dengan tepat, sebab Tuhan melindungi kita dari bahaya yang tak pernah kita tahu. Bukankah kita sepakat, sering kali Tuhan menguji sekaligus melindungi. Menolak, tapi sebenarnya memberi. Banyak sekali yang kita dapat dari permintaan yang (seakan) ditolak, seperti kejadian-kejadian yang bisa saja tidak pernah terjadi jika kita tidak ditolak; pertemuan-pertemuan yang istimewa, hati yang berbicara penuh bijaksana. Semua itu pemberian ketika permintaan ditolak. Sadari begitu banyak yang kita peroleh, melebih apa yang kita minta dan impikan. 

Jika menoleh ke belakang sudah dilakukan, mari kita melaju lagi. Ini sebuah perjalanan yang menyenangkan, bukan? Kau dapat berjeda untuk beristirahat, atau memperbaiki perbekalan yang ada.

Hey, mari kita berdendang lagi. Kali ini dari Letto, Sampai Nanti Sampai Mati:

Kalau kau kejar mimpimu...salut
Kalau kau ingin berhenti..  ingat tuk mulai lagi
Tetap semangat, dan teguhkan hati
Di setiap hari, 
sampai nanti, 
sampai mati
...
Tetap semangat dan teguhkan hati
Di setiap hari sampai nanti
Tetap melangkah dan keraskan hati
Di setiap hari
sampai nanti, sampai nanti, 

sampai mati.
Selama nafas dihembus, selama itu pula kita akan berusaha. Sampai mati.
Sebab kita ketahui pasti, Tuhan tak pernah membebani agar kita capai sebuah status. Melainkan hanya diperintah berusaha. Tuhan tak pernah membebani agar kita pintar, hanya meminta untuk selalu terus mencari ilmu. Dia pun tak pernah memerintah kita untuk kaya, hanya meminta kita untuk selalu menjemput rizki-Nya. Dia sayangi kita, Dia hanya meminta kita berusaha. Sampai mati.



***
Natisa
Bandung, 25 Desember 2016