Friday, 24 June 2016

JIWA-JIWA MENARA

Kekhawatiran adalah sangkaburuk yang diiyakan. Jika Ramadhan adalah sekolah bagi jiwa, maka kekhawatiran pun dapat dibinanya. Dengan apa? Dengan meyakini, bahwa setiap apa-apa ada masanya. Ada waktu untuk berbekal diri, saat sahur. Ada waktu untuk menahan; saat imsak dan berpuasa. Ada waktu untuk berbuka; saat maghrib tiba. Semua kita lakukan tepat pada waktunya.  Mengapa terjadi kekhawatiran? Karena kita hidup di hari ini, tapi malah merisaukan masa depan. Atau sebaliknya, kita hidup di hari ini, tapi terus menggelisahkan masa lalu. Semacam berusaha keras mengintip masa depan, dan menarik-narik benang masa lalu. Akhirnya tak pernah benar-benar hidup di hari ini. Mengkhawatirkan sesuatu tak kan mengubah apa pun di masa depan dan masa lalu. Tak. Mengikis kekhwatiran dapat dimulai dari paling asas; jangan iyakan sangka buruk yang datang. Nabi Musa khawatir saat diperintah...