Tuesday, 11 February 2025

MAJELIS PERSONAL COLOR (ceunah)

"Aku belum pernah melihat orang yang lebih tampan dari Rasulullah ﷺ ketika mengenakan pakaian berwarna merah." Tutur Al-Barra bin Azib terpukau.

Pakaian tersebut menjadi indah ketika dipakai oleh Rasulullah ﷺ. Beda ya dengan kita yang berupaya mencari style berpakaian agar kita terlihat bagus. 

Soal warna pakaian Baginda Rasul ﷺ sangat apik. Baginda Rasul ﷺsaat Fathu Makkah menggunakan surban hitam. Pada warna hitam, menurut Imam Al-Bajuri, terdapat kekuatan dan kekuasaan. Dipakai oleh Baginda Rasul ﷺ di momen yang tepat yaitu saat penaklukan Kota Makkah. Baju yang dipakai Baginda Rasul ﷺ saat safar dan mukim juga berbeda bahan dan gaya.  

Lihat, Baginda Rasul ﷺ saja yang terlahir menawan, tetap mengajarkan kita untuk styling berpakaian. Bukan tentang baju mahal atau mewah, tapi sesuai.  

Teringat Syekh Mukhtar membawa beberapa jenis pakaian untuk Bapak. Beliau mengatakan; pakai ini untuk keluar, pakai ini untuk di momen-momen penting. Beliau juga sangat memerhatikan lipatan pada gamisnya. Syekh Mukhtar juga setiap harinya menggunakan pakaian khas negaranya. Kemudian diikuti oleh Bapak, yang bangga dan nyaman menggunakan pangsi/komprang untuk keseharian.

Lagi-lagi aku membandingkan dengan jiwa konsumtif kita, yang membeli sesuatu seringnya hanya karena "lapar mata" atau sekadar "ih lucu ya", tidak mencoba menelusuri, apakah kita cocok menggunakan pakaian tersebut? Untuk keperluan apa menggunakan pakaian itu?

Masalahnya kita susah menilai diri kita sendiri. Sebenernya kita cocoknya pakai warna atau gaya apa? Biar ga banyak beli dengan dalih nyoba-nyoba.

Hari-hari ini bersileweran Color Theory atau Personal Color Test. Training dan tesnya bisa seharian. 

Malam itu aku bersama bestie-bestieku di Saung Darussalam setelah scrolling ngepoin Personal Color Test, dan belaga tes undertone sampe nungging2 lihat warna urat nadi. Berujung masing-masing mengeluarkan koleksi kerudungnya. Dan setiap orang mengomentari penampilan untuk setiap warna kerudung yang dipakai. 

Ternyata yang dibutuhkan adalah bestie-bestie yang jujur menilai kita dan menginginkan yang terbaik untuk kita, sebagaimana mereka menginginkan yang terbaik untuk dirinya. Waw, itu mahal sekali. Terima kasih para bestie💚.
Apa hasil dari personal colour test ala2 itu? Hasilnya masing-masing kami mengeliminasi banyak sekali kerudung yang ternyata tidak cocok dengan wajah. Ada yang tadinya jumlah kerudungnya 1 keranjang besar, dia eliminasi sampai hanya tersisa 1 keranjang kecil. 

Ini pencapaian luar biasa. Karena berhasil merelakan untuk melepaskan. Berhasil menerima atas saran dan masukan orang kepada kita. Dan ini tidak bisa dilakukan kecuali memang harus ada komentator. Sebenarnya masing-masing kita sudah pernah mencoba colour test sendiri, tapi gagal karena diri kita gak objektif. 
Malam itu, ada yang keukeuh ngerasa cantik dengan warna ini itu. Tapi dari komentar pedas-sambil hati rela pasrah mendengarnya- jadi banyak temuan baru. Kita jadi bisa mendaftar warna apa saja yang harus dihindari dan warna apa yang nyatanya cocok untuk undertone kita. 

Pengaruhnya juga ke sikap konsumsi kita. Tidak asal "ih warnanya lucu, beli ah." Atau "aku belum punya warna itu, beli ah." Tapi jadi intropeksi; cocok ga di aku? 

Karena kami jadi tahu warna yang terbaik untuk kami, maka kami saling berbagi-bertukar kerudung yang cocok. Ketika aku tahu ternyata aku cocok menggunakan sky blue misalkan, tapi aku gak punya warna kerudung itu, dan di antara mereka punya sedangkan mereka ga cocok dengan kerudung tsb, dengan ringannya mereka berbagi warna kerudung itu. 

Jadi belajar juga untuk qona'ah. Bukan saja "ingin" tapi "butuh ga?"
Kita belajar menerima masukan orang, belajar memberikan masukan yang terbaik untuk teman kita.

Ternyata malam itu merupakan sunnah Rasul, duhai para bestie solihahku. Ayo, kita rutinin hadir di Majelis Personal Color. 😄

No comments :

Post a Comment