Saturday, 28 November 2015

Saat Disakiti

Bila ada yang merasa bebas menyakiti kita, kita pun memiliki kebebasan untuk menyikapinya. Apakah mempersilakan hati untuk tersakiti, atau mengacuhkan dan tetap melanjutkan kehidupan. Pilihan ada di tangan kita. Tapi kita punya hati, yang tak bisa begitu saja disakiti! Ya! Kita punya hati yang tak boleh disakiti, yang berhak atas kedamaian. Apakah ada kedamaian dalam keterpurukan? Apakah ada kedamaian dalam kedendaman? Apakah ada kedamaian di hati yang tak mau memaafkan? Ketika hati disakiti oleh orang lain, seringkali kita pun ikut menyakitinya lebih-lebih lagi. Dengan apa? Dengan terus mendendam, dengan terus memeluk lutut di ruang keterpurukan.  Kita tak sadar, dengan begitu sebenarnya kita sedang mengekalkan luka kesedihan berumur lebih panjang. Maka, ketika ada yang bebas menyakiti, ketika itu pula kita miliki kebebasan menyikapinya dengan sebaik-baik sikap. Memaafkan...


Friday, 27 November 2015

Mengundang Masa Kecil

Lagu Iman Adalah Mutiara/Raihan, 10 tahun yang lalu saya mendengarkannya sambil menatap hujan rintik di balik kaca. Pemandangan yang terhampar adalah jalanan menikung khas Cadas Pangeran. Curam dan rawan kecelakaan. Mobil-mobil di sore itu berjalan penuh kehati-hatian. Plang-plang pemberi peringatan agar mengemudi di bawah kecepatan wajar terpampang di mana-mana. Nati kecil memandang ke luar, ke arah para penjaja dagangan. Bukan makanan atau minuman biasa yang dijaja oleh mereka. Namun sejenis sayuran yang mereka ambil langsung dari tebing-tebing Cadas Pangeran, katanya. Sambil terus mendengar lagu raihan, Abi menceritakan apa sayuran itu kepada saya yang terus bertanya-tanya. Ternyata itu jamur. Tapi bukan sembarang jamur yang biasa saya temukan di samping rumah, yang besarnya sama dengan jempol. Jamur yang mereka jajakan besar sekaliii. Sudah besar, lebar pula. Nampak sangat segar...


Tuesday, 17 November 2015

Ketika Menjadi Sebab dan Akibat

Di kehidupan ini, kadang kita menjadi sebab bagi hidup orang lain. Di lain waktu, kita menjadi akibat dari tindakan orang lain. "Bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu. Saling mempengaruhi, saling berinteraksi." ―Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu Ketika menjadi sebab bagi orang lain, ada kalanya kita sadar, ada kalanya kita tak menyadarinya sama sekali bahwa saat itu kita sedang menjadi penyebab bagi perubahan kehidupan orang lain. Karena kita manusia yang tak pernah selamanya memegang kendali kesadaran akan setiap laku diri, maka sikap terbaik mengisi rantai sebab-akibat itu adalah selalu mengisi setiap kesempatan dengan kebaikan. Kita tak pernah tahu kebaikan mana yang akan menyelamatkan diri kita, atau yang berdampak...


Wednesday, 11 November 2015

Bedah Buku di MAN Cipasung

Bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, saya bedah buku di lingkungan pesantren yang didirikan seorang Kiai yang juga pahlawan penggerak, Abah Ruhiat. Seakan semangat tinggi beliau ikut hadir di hari itu, 300an peserta memenuhi Aula PSBB MAN Cipasung. Antrian registrasi sampai mengular.  Di balik panggung saya gugup bukan main. Apa yang akan saya sampaikan di hadapan mereka yang luar biasa? Dan selalu, kalimat pamungkas untuk memulai sesuaitu itu berbunyi; bismillah. Sekadar hadir untuk ngalap barokah di tempat mulia ini. Hidup ini untuk mengumpulkan kebaikan diri, maka berikan yang terbaik dari yang kita bisa. Apakah kemudian nantinya jadi bermanfaat untuk orang lain, itu kehendak Allah. Tugas kita hanya: BERKEBAIKAN buat diri sendiri. *mantra itu yang akhirnya aku tancapkan. Bismillah, ini kesempatan untuk ngaji diri. Alhasil tema itu pula yang dibahas...


Sunday, 8 November 2015

Jawaban yang Kau Inginkan

Di hidup ini ada banyak yang tidak dimengerti olehmu. Pertanyaan-pertanyaan kehidupan pribadimu yang kau ingin dapatkan penjelasannya. Keheranan kepada kehidupan orang lain, yang ingin sekali kau temui jawabannya. Banyak sekali. Banyak sekali penjelasan yang ingin kau dapatkan. Sayangnya, tak semua penjelasan yang kamu inginkan itu dapat diperoleh. Sebagian penjelasan yang kau inginkan, kau mendapatkannya, tapi tak memuaskan. Sebagiannya lagi hanya menjadi tanda tanya yang mengambang di udara. Pernahkah menjadi seorang yang menjelaskan, tapi orang tak puas dengan penjelasanmu? Pernahkah menjadi seorang yang mendapat penjelasan, tapi kau tak puas dengan penjelasannya? Pernahkah menjadi seorang yang berharap dijelaskan karena tanda tanyamu besar terhadapnya, tapi dia hanya diam dan tak menjawab? Pernahkah menjadi seorang yang yakin betul dengan sebuah keyakinan, tapi orang lain tak dapat menerima keyakinanmu? Pernahkah? Maka kau akan dapati, bahwa tak setiap penjelasan dapat...


Wednesday, 4 November 2015

Di Balik Cover Buku ‪

Barusan ada sahabat kirim BBM. Dia baru saja menyelesaikan membaca Crayon dan berkata, "Sempurna, Nati, bukunya! Typography, ilustrasi, layout, konsep dan isinya... sempurna!" Tentu saja sahabatku ini berlebihan, buatan manusia tidak ada yang sempurna, bukan?  😊  Segala puji hanya milik dan ditujukan kepada Allah Swt. Lalu ada sahabat lain yang mengirimkan pesan di inbox. "Nati, aku suka cover bukumu! Itu siapa yang bikin?" Pertanyaannya membuat aku menarik mundur mengingat saat-saat pembuatan cover. Aku bersama kawanku yang ahli desain, Suhaeli Hamdhawi, selama sebulan otak-atik cover. Selama sebulan itu pula hampir 10 cover jadi, tapi tak juga cocok. Sampai-sampai ada kawanku yang selalu menyapa di BBM tiap kali aku ganti DP cover Crayon, "Ganti lagi covernya?"  😵😂 Akhirnya jalan keluar itu datang melalui nasihat guru kami. Dibuatlah cover Crayon yang kini sudah...