Duhai yang Allah dan Jibril kirimkan salam padanya,
Duhai yang menentramkan Baginda,
Duhai yang mendaki berkali-kali Goa Hira demi Cinta,
Duhai yang keridhoan suami jadi kejarannya,
Duhai yang menanti kehadiran Nabi jauh sebelum tiba,
Duhai yang menemani saat semua menyangsi,
Duhai yang membuat yakin saat Nabi tergoncang,
Duhai yang memberikan saat semua menahan,
Duhai yang menaungi saat semua terusir,
Duhai yang Baginda mendirikan tenda di sisi makamnya saat Fathu Makkah,
Duhai yang darinyalah Sang Kekasih mendapat keturunan,
Duhai yang pertama beriman,
Duhai yang pertama Rasul cari wajahnya setiap wahyu datang,
Duhai yang darinyalah permulaan Islam benderang,
Duhai yang Allah janjikan istana di surga tiada derita,
Duhai yang pada putrinya memohon dimintakan surban hijau suaminya, untuk tutupi jasadnya,
Duhai yang di akhir hayatnya hartanya tak bersisa,
lalu menangis sebab tiada lagi yang dapat diberi pada Sang Dicinta,
Duhai yang berkata, ambilah tulang-tulangku agar kau jadikan apapun untuk dakwah Baginda,
Duhai Bundaku yang mulia tiada ganti,
Duhai Bundaku penghulu wanita dunia akhirat,
Duhai Sayyidati Khadijah Al-Kubra,
Bagaimanakah memenangkan cinta di atas segala, hingga tiada duka ataupun suka, yang kau kenali semua ini hanyalah tentang cinta..
Bagaimanakah memenangkan yakin di atas keraguan, hingga Nabi Akhir Zaman pun berdiri kokoh melanjutkan risalahnya tertopang olah keyakinan yang kau berikan,
Bagaimanakah menggadai dunia, dan kau kendarai ia?
Bagaimanakah duhai Bunda, kau dampingi Manusia Cinta, melainkan kau pun miliki samudera cinta terbentang dengan keimanan?
Duhai Bunda,
Ini anandamu datang
Dengan keluh yang berharap dipenuh
Oleh kasih
Oleh sayang
Oleh nyaman
Oleh tenang
Dari keagunganmu, Duhai Al-Kubra
***
Janna Al-Ma'la - Makkah, 2019
No comments :
Post a Comment