Yang dibayangkan jika bersilaturahim ke sejarawan pastilah perbincangan seputar sejarah, kan? Alhamdulillah, bahkan saya mendapatkan lebiih! Ini dia yang namanya barokah. Hari Rabu, 19 Agustus 2015, saya bersama 20an kawan-kawan yang tergabung di Gerakan Husnuzhon bersilaturahim ke rumah Pak Ahmad Mansur Suryanegara, sejarawan dan penulis buku fenomenal API SEJARAH. Yang kami peroleh bukan hanya wawasan kenegaraan tapi juga tuturan nasihat dan hikmat yang luar biasa. Kami benar-benar merasakan keberkahan; kebaikan yang bertambah.
Penampilan beliau untuk mengenang jasa ulama yang berjihad untuk kemerdekaan Indonesia
Hari itu Pak Mansur menyambut kami dengan sumringah. Beliau memakai baju koko merah, sarung dan jas, bersurban putih yang dililitkan ke kepala, dan surban merah putih yang melingkari lehernya dibiarkan menjuntai. Mengenai penampilannya yang kearaban ini...
Thursday, 20 August 2015
Sunday, 16 August 2015
Melukis Pelangi Sabar

Sabar itu ada batasnya?
Bahkan Allah Swt tak hanya memerintah hamba-Nya bersabar, tapi juga MENGUATKAN kesabaran.
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
(QS. Ali Imran: 200)
Ayat inilah yang kemudian menginspirasiku mengumpulkan tulisan-tulisan selama 5 tahunan dan dijadikan buku berjudul Crayon Untuk Pelangi Sabarmu (diterbitkan oleh Quanta-ElexMedia, 2015).
Alhamdulillah sambutan luar biasa dari pembaca. Ada yang merasa ditemani menghadapi ujian-ujian kehidupannya. Ada yang merasa ditampar untuk kemudian meluruskan niat dalam berkehidupan. Ada yang merasa tersadar, bahwa ternyata kesabaran itu indah layaknya pelangi, tinggal bagaimana kita mampu mengumpulkan crayon-crayon untuk mewarnainya. Dan Buku Crayon Untuk Pelangi...
Menerima Menjadi Manusia

"Buku ini harus saya rekomendasikan kepada siapapun yang pernah mengeluhkan harinya, hidupnya, atau bahkan Tuhannya.
Natisa, memang amat layak menulis tema ini karena dua hal: dia hapal al-Quran plus mengerti isinya dan
dia, bersama Komunitas Pecinta al-Quran, berinteraksi dengan orang-orang yang tidak beruntung.
Maka Natisa, sabar, dan
al-Quran sang penawar, menjadi sangat indah terlukis dalam buku
CRAYON ini."
-Faris BQ, Penulis Letter from Turkey
Tahun 2009 silam pernah berkesempatan menjadi editor salah satu bukunya, Life is Miracle.
Saya berusaha menjadi sebenar-benarnya manusia saat menulis Crayon Untuk Pelangi Sabarmu. Bukan sebagai makhluk suci menyampaikan pesan-pesan suci. Ah, jauh. Hanya berusaha menjadi manusia yang tak luput dari pemberontakan hati terhadap ketentuan Tuhan, kemarahan pada manusia lain,...
Mengendapkan Crayon Untuk Pelangi Sabarmu

Awalnya draft Crayon Untuk Pelangi Sabarmu terdiri dari 300 halaman lebih. Jadiinya hanya 176 halaman saja. Selain tersebab alasan pengaruh harga yang akan semakin naik, juga karena alasan sesuatu. Bagi saya yang paling sulit dalam proses dan pasca penulisan buku ini adalah; mengamalkannya. Semoga yang sedikit ini dapat saya amalkan. Dapat saya endapkan kata-katanya menjadi buah prilaku.
Dari Ibu Srie, guruku.
...
Buku Crayon Untuk Pelangi Sabarmu Buku Motivasi (?)
Saat menulis Buku Crayon Untuk Pelangi Sabarmu, tak pernah diniatkan menulis buku motivasi. Selama proses menulis, yang saya pikirkan adalah menulis untuk diri sendiri. Jika ada kebaikan yang Allah perkenankan, semata itu milikNya. Jika ada orang lain yang mendapatkan kebaikan tersebut, Allah pula yang berkehendak. Dan kaget ketika seseorang men-tag saya di Fb, tentang reviewnya terhadap Buku Crayon Untuk Pelangi Sabarmu, yang menggolongkan buku ini sebagai Buku Motivasi..
"Hati gue seringnya nggak empan dengan kata-kata apalagi buku yang berbau motivasi. Tapi kali ini beda. Dalam waktu 3 jam aja gue mampu mengkhatami sebuah buku motivasi berjudul “Crayon Untuk Pelangi Sabarmu”.
Jujur gue tercerahkan setelah baca
buku ini.
Kata-katanya selain indah, berisi, mencambuk
diri pula."
-Nurjanah Enje, Penulis Buku iGEN
Lengkapnya ia tulis di blognya yang apik ini. Pada akhirnya memang bagaimana pembaca menangkap isi dari buku ini, terserah deh mau digolongkan ke...
Sarah Vi dan Crayon Untuk Pelangi Sabarmu

Mbak Sarah Vi berbinar saat menerima Buku #CrayonUntukPelangiSabarmu. Semoga menjadi sahabat melukis pelangi sabarmu, Mbak. Sempat menjadi artis panas, kemudian menapaki jalan hijrah yang terjal. Betapa Allah mencintaimu, Mbak. Seperti katamu, bersyukur membuat seseorang merasa lebih kaya. Dan ya, kucantumkan dalam CRAYON; bersyukur adalah cara termudah untuk bersabar ile emot
Hari Minggu (07/06) lalu saya mewakili Komunitas Pencinta Alquran (KOMPAQ) menjadi salah satu partner Yayasan Masjid Nusantara dalam acara pembagian 10.000 mukena.
"Recommend book, Alhamdulillah!
I agree fully and there is nothing more
that I can add to what you have said which I agree with."
--Sarah Vi, artis dan
model
Crayon Untuk Pelangi Sabarmu di Instagram Mbak Sarah Vi...
Sesuatu yang Tak Terbeli

Jika sesuatu masih dapat dibeli oleh uang, artinya ia masih memiliki 'harga'.
Jika sesuatu tak dapat dibeli oleh sebanyak apapun uang, maka ia tak ternilai harganya.
Seperti kiriman kesan-kesan yang dikirimkan oleh para pembaca Buku Crayon Untuk Pelangi Sabarmu. Setiap membacanya ada perasaan yang tak ternilai harganya. Tak dapat dibeli.
Tita salah seorang sepupuku mengirimkan pesan ini di inbox FB. Terharu. Hanya Allah yang berkuasa menggerakkan hati hamba-hambaNya. Menguatkan kesabaran setiap hambaNya yang selalu berusaha bersabar. Diri ini hanyalah perantara, yang tak kuasa jika tak dikehendakiNya.
Sebulan kemudian, Tita mengirimkan pesan lagi. Kali ini kejutan! Buku Crayon untuk Pelangi Sabarmu ia bawa saat mendaki Gunung Merbabu bersama suaminya. Subhanallaah, indahnya...
Bersama indahnya Edelweis. Terus kuatkan kesabaranmu, hingga ia menunjukkan keindahannya...
Jogja Kota Ngangenin
Setelah Bali, Jogja jadi kota yang masih kental dengan budayanya. Pernah suatu kali, di antara rentetan rutinitas yang membabibuta, saya nyulik temen menggila; Nurasiah Jamil. Kita berangkat pakai kereta malam dari Jakarta, tiba di Jogja pagi hari. Seharian itu kita wisata kuliner, jalan-jalan ke Prambanan dan Istana Ratu Boko. Malamnya kembali lagi ke Jakarta. Iya, hanya seharian itu aja. Sengaja, biar pengen balik lagi :D
Dan benar saja.. Dikirim foto ini oleh Nanda Andhika, serta merta rasanya ada kangennn yang gak tergambarkan. Memasuki kota yang ramah, jalanan yang jarang angkutan kotanya, dialek bahasa yang khas, dan bahkan aku merasakan hawa panas-sejukn...
Wednesday, 12 August 2015
Crayon Untuk Pelangi Sabarmu: Top Ten Islamic Book

"Berharap punya santri mah satu saja."
-Abah Ruhiat, Cipasung.
Hari ini dapet laporan penjualan Crayon Untuk Pelangi Sabarmu (CUPS) dari Bagian Promo Elexmedia. Berapa banyak?
Menggembirakan untuk aku yang gak niat nerbitin buku. Apalagi punya banyak pembaca yang mengirimkan kesan-kesannya setelah membaca. Ada yang merasa tertolong dengan CUPS, merasa memiliki sahabat menguatkan kesabaran, menghibur di tengah kesusahan, membimbing harus kemana melanjutkan kehidupan, dll. (kumpulan kesan pembaca di sini )Setiap mendapatkan kiriman kesan-kesan itu, setiap itu pula takjub pada Allah yang Maha Berkehendak. Aku juga terharu saat ada yang lantas membeli lagi dengan jumlah yang tak sedikit, katanya untuk dihadiahi kepada sahabat-sahabatnya yang perlu dikuatkan kesabarannya. Jauh sebelum ini, aku yakin betul; jika buku CUPS menyampaikan kebaikan,...
Sinopsis Buku Crayon Untuk Pelangi Sabarmu by Natisa

photo by @arissevtiee di Puncak Batu Lembu Purwakarta
Tentang ketetapan Tuhan, yang kadang membuatmu bertanya-tanya, bahkan sering kali ingin berteriak berontak. Pada kehidupan, pada Tuhan. Mengapa sukar menerima ketetapan Tuhan? Mengapa pelik menghadapi jeda antara harapan dan kenyataan? Dan pertanyaan bertubi-tubi itu membuat lunglai, hingga tak kuasa lagi merangkai alasan untuk tetap bersabar. Seakan buntu menjawab, bersabar itu... Bagaimana?
Temukan crayon warna-warni di buku ini, yang dapat mengajak pembacanya melukis bersama pelangi kesabaran. Meredakan gejolak berontak. Mengisi jeda antara harapan dan kenyataan. Agar bukan hanya dapat menerima ketetapan Tuhan, tapi juga mendapat kebahagia...
Untuk Bersabar Kita Perlukan ILMU

Seperti bunyi ayat Al-Quran Surah Ali-Imran: 200, bahwa kesabaran perlu terus diteguhkan, maka menghadirkan kebahagiaan lebih banyak lagi adalah salah satu caranya.
Sering kita mendengar kalimat "Sabar itu ada batasnya." Ya! Jika kita ingin membatasinya! Faktanya, Allah Swt., tak hanya memerintahkan kita untuk bersabar, tapi juga untuk terus menguatkannya. Bagaimana caranya? Nabi Khidr berkata kepada Nabi Musa saat ingin ikut bersamanya, "Musa, kau takkan sabar ikut bersamaku. Bagaimana kau akan sabar terhadap apa-apa yang kau tak miliki pengetahuanya?" ILMU. Itulah yang akan membuat seseorang dapat lebih bersabar terhadap apa yang dihadapinya. Perlu untaian kalimat yang menggembirakan mengapa kita harus terus bersabar. Perlu mendedah alasan mengapa seseorang tidak bersabar. Dan, hati kita ini perlu mengenal lebih dekat dengan Sang pengatur Alam Semesta, agar tak tersasar sangka...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
© Copyrigt Pelangi Sabar 2015 by : Natisa