Udah pada nyimak Lagu Aisyah Istri Rasulullah yang booming itu?
Izinkan saya, Nati Sajidah, sedikit bercerita.
Saat lagu Aisyah Istri Rasululllah muncul ke permukaan, saya berusaha menahan diri dari berkomentar di social media. Saya sibukkan diri dengan mengulang membaca kitab2 sirah beliau; Tafsir Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiyallahu 'anha, 'Aisyah Ummul Mukminin Syekh Ramadhan Al-Buthi & Syekh Sulaiman AnNadawi, dll. Semakin membacanya, yang kian nyata adalah sesosok yang penuh cahaya ilmu, terbimbing oleh luhungnya didikan Nabawi.
Maka saya berdoa, semoga Allah dan RasulNya tunjukkan jalan untuk mencintai Bunda Aisyah dengan jalan yang Allah ridhai.
Datanglah hari itu. Sudah sebulanan kami tidak saling kontak karena kesibukan masing-masing, tiba-tiba Alfina Nindiyani, pelantun shalawat bersuara syahdu, menyapaku di Whatsapp. Ternyata dia satu-satunya, mungkin, pelantun Shalawat yang belum ikut cover lagu booming ini. Karena dia juga merasakan...
Wednesday, 15 April 2020
Thursday, 2 April 2020
Duka yang Jadi Kendaraan Menuju Manusia Cinta
Kepadamu yang menggelayutkan pilu di langitnya doa,Kepadamu yang membenamkan hasrat di embusan harap,Kepadamu yang menerbangkan sesak dada di semesta..Sungguh kau dicintaiBukan oleh manusia biasa, yang tak mampu mengukur pengabdianmuNamun kau dicintaiOlehnya, yang kepadanya cinta selalu berbalas tak pernah sederhana.Kau tahu,Di Madinah kala itu, setiap yang sedang kesulitan dan tercekik permasalahan, mereka datang kepada Manusia Cinta, Nabi Muhammad Al-Musthofa. Mengadukan dan berharap didedah ketersesakkan.Mengadukan dan berharap pulang dengan kerelaan.Dan mereka mendapatkan, bahkan lebih dari yang diinginkan. Mereka kembali dengan hati yang penuh dan teduh.Sebatang pohon kurma usang di pojokan Raudhah pun menangis menjerit mengadu padanya.Kau tahu,Lengkingan tangisnya mereda, ketika tangan yang mulia membelai dengan seutuh cinta.Ia berkata, Apakah kau mau terus menangis hingga hari kiamat tiba? Atau kau pilih berhenti dan bisa bersamaku nanti di surga? Duhai,...
Cahayakan Kami

Duhai Allah yang Maha Meliputi Segala, ⠀⠀Pada Multazam yang Kau janjikan ijabah,⠀Pada Hijr Ismail tempat malaikatMu mengaminkan segala doa hamba,⠀Pada hitam Hajr Aswad yang legam melumat dosa manusia, ⠀Pada putaran towaf yang Kau janjikan para malaikat membersamai manusia,⠀Pada lintasan sa'i yang jadi saksi kemurnian niat dan kemuliaan jiwa, ⠀⠀Demi mereka yang kini sunyi oleh jasad yang berada di sana, ⠀Sungguh KemahaanMu meliputi segalanya. ⠀⠀Engkau tunjukkan,⠀Tak perlu dalam bangunan, karena Kau Dzat yang tiada ruang. ⠀Tak butuh dalam kerumunan, karena Kau Dzat yang kuasa menciptakan ataupun meniadakan.⠀⠀Maka demi Kekasih-Mu yang menyepi di Gunung Cahaya, ⠀⠀Dalam sunyi ia,⠀Dalam riuh doanya,⠀Dalam syahdu pemujaannya, ⠀⠀Gua Hirakan tempat kami, Duhai Penyipta..⠀⠀Demi Nabi Muhammad Al-Mujtaba;⠀KekasihMu yang Kau sebut namanya di Malail A'la,⠀CintaMu yang Kau jadikan ia Pimpinan...
Wednesday, 1 April 2020
Penolakan ialah Pemberian
Penolakan adalah bentuk lain dari pemberian.Demikian guruku mengatakan. Sama sepertimu, aku pun awalnya mengernyitkan dahi, apa maknanya?Lalu ku telusuri jejak para Nabi. Bagaimana Nabi Yusuf tertolak dari rasa kenyamanan, keamanan, berdekatan dengan Ayahanda tersayang, kawan yang mengingatnya saat ia butuh pertolongan,. Ia tertolak dari semua itu. Namun apa yang Allah berikan? Allah berikan padanya hati yang semakin utuh dalam berharap. Mata batin yang tajam dalam menafsir mimpi. Kebijaksanaannya yang semakin mewah. Bahkan Allah pun berikan padanya kekuasaan. Bagaimana dengan Kekasih Allah terkasih, Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, saat melalui tahun kesedihan. Istrinya yang juga menjadi manusia pertama yang beriman kepadanya, Sayyidah Khadijah Al-Kubra dan pamannya Abu Thalib, yang menjadi garda terdepan dalam perlindungan dan pemberian sokongan dalam perjuangan dakwah Nabi, keduanya meninggal di tahun yang sama. Belum selesai sampai di situ. Penganiayaan dari pihak yang...
Tersasar Dalam Bilangan
Kekasih,
Aku tersasar dalam bilangan,
Dalam ratusan kah,
Dalam ribuan kah,
Dalam jutaan kah,
Ataukah kau yang dinamakan tiadahingga?
Tentangmu hai Kekasih,
Mengapa sedemikian kasmaran,
Dimana pertemuan
Bukan pada bilangan
Dimana pertemuan
Bukan dalam bangunan
Dimana kerinduan
Bukan lagi sebab berjauhan
Kekasih,
Jika ada yang lebih dalam dari doa
Aku ingin sekarang jua!
Untuk menjadikannya satuan cinta
Kepadamu, duhai jelmaan Istimewa.
-Natisa,Maret 2...
Bertubi Luka, dan Kaulah Penawarnya
Ya Rasulallah..
Duhai Bunda Aisyah..
Ku ingin bersama kalian.. dalam buaian
Kasih sayang
Ku lakukan demi engkau ya Rasul..
Yang tak seberapa ini
Yang penuh cacat ini
Sebab kemuliaan hanya milikmu
Itulah kenapa ku bersandar padamu
Ku berkalung shalawat kepadamu
Aku bertubi luka
Dan kaulah penawarnya
Aku membelantarai rindu
Duhai merugilah aku jika tak berujung temu
Aku padamu dengan segudang duka
Engkau padaku dengan semesta cinta
Bagaimana aku tak terpasung
Olehmu yang derajatnya luhung
Pulangkan aku padamu
Duhai kekasih Tuhanku
Akan bagaimanakah aku
Tanpamu
Padahal tiap petala Surga bernamamu
Aku
Sungguh
Merindu
Yang
Tak
Bisa
Ku
Derita
Lagi
-NatisaMaret 2...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
© Copyrigt Pelangi Sabar 2015 by : Natisa