Wednesday, 15 April 2020

Menulis Lirik Baru Sayyidah Aisyah

Udah pada nyimak Lagu Aisyah Istri Rasulullah yang booming itu?  Izinkan saya, Nati Sajidah, sedikit bercerita.  Saat lagu Aisyah Istri Rasululllah muncul ke permukaan, saya berusaha menahan diri dari berkomentar di social media. Saya sibukkan diri dengan mengulang membaca kitab2 sirah beliau; Tafsir Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiyallahu 'anha, 'Aisyah Ummul Mukminin Syekh Ramadhan Al-Buthi & Syekh Sulaiman AnNadawi, dll. Semakin membacanya, yang kian nyata adalah sesosok yang penuh cahaya ilmu, terbimbing oleh luhungnya didikan Nabawi.  Maka saya berdoa, semoga Allah dan RasulNya tunjukkan jalan untuk mencintai Bunda Aisyah dengan jalan yang Allah ridhai.  Datanglah hari itu. Sudah sebulanan kami tidak saling kontak karena kesibukan masing-masing, tiba-tiba Alfina Nindiyani, pelantun shalawat bersuara syahdu, menyapaku di Whatsapp. Ternyata dia satu-satunya, mungkin, pelantun Shalawat yang belum ikut cover lagu booming ini. Karena dia juga merasakan...


Thursday, 2 April 2020

Duka yang Jadi Kendaraan Menuju Manusia Cinta

Kepadamu yang menggelayutkan pilu di langitnya doa,Kepadamu yang membenamkan hasrat di embusan harap,Kepadamu yang menerbangkan sesak dada di semesta..Sungguh kau dicintaiBukan oleh manusia biasa, yang tak mampu mengukur pengabdianmuNamun kau dicintaiOlehnya, yang kepadanya cinta selalu berbalas tak pernah sederhana.Kau tahu,Di Madinah kala itu, setiap yang sedang kesulitan dan tercekik permasalahan, mereka datang kepada Manusia Cinta, Nabi Muhammad Al-Musthofa. Mengadukan dan berharap didedah ketersesakkan.Mengadukan dan berharap pulang dengan kerelaan.Dan mereka mendapatkan, bahkan lebih dari yang diinginkan. Mereka kembali dengan hati yang penuh dan teduh.Sebatang pohon kurma usang di pojokan Raudhah pun menangis menjerit mengadu padanya.Kau tahu,Lengkingan tangisnya mereda, ketika tangan yang mulia membelai dengan seutuh cinta.Ia berkata, Apakah kau mau terus menangis hingga hari kiamat tiba? Atau kau pilih berhenti dan bisa bersamaku nanti di surga? Duhai,...


Cahayakan Kami

Duhai Allah yang Maha Meliputi Segala, ⠀⠀Pada Multazam yang Kau janjikan ijabah,⠀Pada Hijr Ismail tempat malaikatMu mengaminkan segala doa hamba,⠀Pada hitam Hajr Aswad yang legam melumat dosa manusia, ⠀Pada putaran towaf yang Kau janjikan para malaikat membersamai manusia,⠀Pada lintasan sa'i yang jadi saksi kemurnian niat dan kemuliaan jiwa, ⠀⠀Demi mereka yang kini sunyi oleh jasad yang berada di sana, ⠀Sungguh KemahaanMu meliputi segalanya. ⠀⠀Engkau tunjukkan,⠀Tak perlu dalam bangunan, karena Kau Dzat yang tiada ruang. ⠀Tak butuh dalam kerumunan, karena Kau Dzat yang kuasa menciptakan ataupun meniadakan.⠀⠀Maka demi Kekasih-Mu yang menyepi di Gunung Cahaya, ⠀⠀Dalam sunyi ia,⠀Dalam riuh doanya,⠀Dalam syahdu pemujaannya, ⠀⠀Gua Hirakan tempat kami, Duhai Penyipta..⠀⠀Demi Nabi Muhammad Al-Mujtaba;⠀KekasihMu yang Kau sebut namanya di Malail A'la,⠀CintaMu yang Kau jadikan ia Pimpinan...


Wednesday, 1 April 2020

Penolakan ialah Pemberian

Penolakan adalah bentuk lain dari pemberian.Demikian guruku mengatakan. Sama sepertimu, aku pun awalnya mengernyitkan dahi, apa maknanya?Lalu ku telusuri jejak para Nabi. Bagaimana Nabi Yusuf tertolak dari rasa kenyamanan, keamanan, berdekatan dengan Ayahanda tersayang, kawan yang mengingatnya saat ia butuh pertolongan,. Ia tertolak dari semua itu. Namun apa yang Allah berikan? Allah berikan padanya hati yang semakin utuh dalam berharap. Mata batin yang tajam dalam menafsir mimpi. Kebijaksanaannya yang semakin mewah. Bahkan Allah pun berikan padanya kekuasaan. Bagaimana dengan Kekasih Allah terkasih, Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, saat melalui tahun kesedihan. Istrinya yang juga menjadi manusia pertama yang beriman kepadanya, Sayyidah Khadijah Al-Kubra dan pamannya Abu Thalib, yang menjadi garda terdepan dalam perlindungan dan pemberian sokongan dalam perjuangan dakwah Nabi, keduanya meninggal di tahun yang sama. Belum selesai sampai di situ. Penganiayaan dari pihak yang...


Tersasar Dalam Bilangan

Kekasih, Aku tersasar dalam bilangan, Dalam ratusan kah, Dalam ribuan kah, Dalam jutaan kah, Ataukah kau yang dinamakan tiadahingga? Tentangmu hai Kekasih, Mengapa sedemikian kasmaran, Dimana pertemuan Bukan pada bilangan Dimana pertemuan Bukan dalam bangunan Dimana kerinduan Bukan lagi sebab berjauhan Kekasih, Jika ada yang lebih dalam dari doa Aku ingin sekarang jua! Untuk menjadikannya satuan cinta Kepadamu, duhai jelmaan Istimewa. -Natisa,Maret 2...


Bertubi Luka, dan Kaulah Penawarnya

Ya Rasulallah.. Duhai Bunda Aisyah.. Ku ingin bersama kalian.. dalam buaian Kasih sayang Ku lakukan demi engkau ya Rasul.. Yang tak seberapa ini Yang penuh cacat ini Sebab kemuliaan hanya milikmu Itulah kenapa ku bersandar padamu Ku berkalung shalawat kepadamu Aku bertubi luka Dan kaulah penawarnya Aku membelantarai rindu Duhai merugilah aku jika tak berujung temu Aku padamu dengan segudang duka Engkau padaku dengan semesta cinta Bagaimana aku tak terpasung Olehmu yang derajatnya luhung Pulangkan aku padamu Duhai kekasih Tuhanku Akan bagaimanakah aku Tanpamu Padahal tiap petala Surga bernamamu Aku Sungguh Merindu Yang Tak Bisa Ku Derita Lagi -NatisaMaret 2...