
Aku pernah seperjalanan antar kota, dengan seorang kawan yang belasan tahun baru berjumpa lagi. Pertanyaan yang baru sempat aku tanyakan padanya hanya satu: Bagaimana kabarmu?
Tapi ternyata satu pertanyaan itu ia jawab berjam-jam, tahu-tahu kami sudah sampai di kota tujuan. Selama kurang lebih 3 jam itu, dia menceritakan kehidupan selepas masa kami sekolah sampai dia saat ini. Ceritanya penuh dengan bunga-bunga keberhasilan, capaiannya yang bisa ke negeri ini dan itu dengan gratis, dihormati banyak orang, dan dipandang sebagai seseorang yg berilmu. Aku kagum, masyaAllah.. Dia berulang kali menekankan, semua capaiannya itu berkat kebaikan dan doanya. Hampir setiap doanya diijabah percis oleh Allah.
Aku termenung. Meraba hati yang mendadak merasa ada sesuatu mengganjal. Tapi aku coba terus menyimak ceritanya yang berapi-api. Ketika dia tak sedang menceritakan dirinya, dia menceritakan...